Sabtu, 15 Juni 2024

Ingin Anak Menjadi Hafizh Al-Qur'an? Ini 8 Cara Mewujudkan Anak Hafiz Al-Qur'an Juz 30

 

Gambar PNG berasal dari id.pngtree.com


Bagi setiap muslim, menjadi seorang hafiz Al-Qur'an merupakan sebuah impian besar. Begitu juga saat telah memiliki anak, terbersit harapan agar kelak anak-anak juga menjadi Hafiz Al-Qur'an. Jangankan hafal 30 juz, keberhasilan anak menghafal juz ke-30 dalam Al-Qur'an saja sudah sangat menghadirkan kebahagiaan tiada tara di dalam hati setiap ayah bunda kaum muslimin. 


Meskipun tidak mudah, namun kesempatan untuk membuat anak mampu menjadi hafiz Al-Qur'an selalu terbuka luas asalkan kita selaku orang tua selalu konsisten dalam upaya mewujudkannya.


Berikut ikhtiar yang bisa ayah bunda lakukan untuk mewujudkan anak-anak saleh-salehah menjadi hafiz Al-Qur'an.


1. Luruskan niat karena Allah Swt.


Rasulullah Saw. pernah bersabda yang artinya “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]


Hadits ini menekankan pentingnya niat yang benar sebelum melakukan setiap amal. Usaha kita dalam mewujudkan anak menjadi hafiz Al-Qur'an hendaklah diawali dengan niat meraih keridhaan Allah Swt. Bukan karena mengharap pujian atau imbalan dari orang lain.


2. Senantiasa Berdoa kepada Allah Swt. Agar Ayah Bunda dan Anak-anak Diberikan Rasa Suka dan Senang dalam Menghafal Al-Qur'an.


Terwujudnya anak yang hafiz Al-Qur'an tidak terlepas dari kehendak Allah Swt. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati berdoalah selalu kepada Allah Swt. agar Allah jadikan kita dan anak-anak kita menjadi hamba-Nya yang suka, senang, dan cinta membaca dan menghafal Al-Qur'an.


3. Sering Memperdengarkan Tilawah Al-Qur'an juz 30 di Dekat Anak.


Jika waktu dan keadaan sesuai, perdengarkanlah tilawah Al-Qur'an juz 30 sesering mungkin kepada anak. Bisa melalui bacaan langsung dari ayah bunda ataupun melalui media seperti rekaman suara atau dari aplikasi Al-Qur'an yang ada di ponsel ayah bunda. Akan lebih bagus lagi jika kegiatan ini sudah dimulai sejak anak masih di dalam kandungan.



4. Tambah atau Ulangi Hafalan Ayah Bunda di Dekat Anak


Ketika ayah bunda ingin menambah atau mengulang hafalan pribadi, tidak ada salahnya melakukannya di dekat anak. Sehingga anak jadi termotivasi untuk ikut menambah hafalannya. Jika perlu, lakukan bermain peran di mana anak menjadi guru dan kita menjadi murid. Saat ayah bunda selesai membaca satu ayat yang juga sudah dihafal anak, minta anak mengoreksi benar atau salahnya hafalan ayah bunda. Dengan kegiatan ini diharapkan mampu menambah semangat dan kepercayaan diri anak dalam menghafal Al-Qur'an.


5. Membacakan Buku Komik Anak Islami tentang Menghafal Al-Qur'an.


Membacakan buku komik anak Islami mengandung seistana manfaat untuk anak di antaranya menambah semangat anak untuk senang menghafal Al-Qur'an. Salah satu komik yang bagus untuk menambah motivasi anak menghafal Al-Qur'an yaitu komik yang diterbitkan Gema Insani berjudul “Aku Cinta Al-Qur'an” yang ditulis oleh Lina Herlina. 


Sumber: Gema Insani



6. Menyekolahkan Anak di Rumah Tahfiz Al-Qur'an


Selain membimbing hafalan anak di rumah, menyekolahkan anak di rumah tahfiz juga dapat dilakukan sebagai ikhtiar untuk manjadikan anak sebagai hafiz. Selain menambah hafalan, rumah tahfiz biasanya juga memiliki program tahsin Al-Qur'an. Melalui program tahsin ini, anak akan diperbaiki bacaan Al-Qur'annya agar sesuai dengan tajwid. 


7. Mengapresiasi Setiap Kemajuan Anak


Ingatlah untuk bersyukur di setiap kemajuan yang diperlihatkan anak, termasuk bertambahnya hafalan anak. Ungkapkan kegembiraan ayah bunda atas bertambahnya hafalan anak, atau karena semakin tepatnya makharijul huruf yang diucapkan anak. 


8. Berusaha Kuat Melawan Rasa Ujub dan Riya yang Hadir di Dalam Hati


Saat anak semakin bertambah hafalannya, adakalanya muncul ujub dan riya di dalam hati. Ujub adalah merasa takjub atas nikmat sehingga menimbulkan rasa tinggi hati serta lupa bahwa nikmat tersebut adalah karena kehendak Allah Swt. bukan karena kehebatan diri. Sementara riya adalah memamerkan kebaikan atau nikmat yang didapatkan dengan harapan agar dipuji orang lain atas perbuatan baik yang dilakukan atau nikmat yang diterima tersebut. Keduanya merupakan penyakit hati yang harus ayah bunda hindari termasuk dalam upaya mewujudkan anak yang hafiz Al-Qur'an. 


Semoga tips ini bermanfaat untuk ayah bunda dan anak shaleh dan shalehahnya berhasil menjadi hafiz Al-Qur'an. Aamiin. 


2 komentar:

  1. siapa sih kak yang tidak mau anaknya jadi hafiz qur'an heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita semua dan anak-anak menjadi hafiz Al-Qur'an ya, Kak.

      Hapus

Mengenal Jamal Irfani, Mantan Pegawai Bank yang Menemukan Kebahagiaan Diri Sebagai Penulis

"Kita semua hidup di lintasan masing-masing. Berjalan dengan kaki sendiri-sendiri dan dalam waktu sendiri pula. Jangan berpikir untuk b...