"Kita semua hidup di lintasan masing-masing.
Berjalan dengan kaki sendiri-sendiri dan dalam waktu sendiri pula.Jangan berpikir untuk balapan dengan orang lain.
Sebab orang lain pun belum tentu mau diajak balapan." (Jamal Irfani)
Jamal Irfani adalah seorang penulis, editor, ghost writer, mentor menulis, dan pembicara di berbagai kesempatan. Anak bungsu dari dua bersaudara ini di awal karir kepenulisannya sempat membangun personal branding sebagai penulis yang suka marah-marah dan suka thriller. Namun Jirfani, demikian ia kerap disapa, justru lebih dikenal sebagai pembunuh dan penulis yang banyak bikin cerita berdarah di sepanjang tahun 2021 hingga 2023. Saat ini Jirfani lebih suka dikenal sebagai tukang ojek profesional yang belajar menulis.
Mengenal Jamal Irfani Lebih Dekat
Pria asli Betawi yang berdomisili di Tangerang ini lahir di Jakarta, 1 Desember 1985. Sehari-hari, suami dari dr. Diny ini memiliki kesibukan ngojek, menulis, dan mengasuh Sobatnulis. Makan merupakan hobi dari ayah satu anak ini. Motto hidupnya adalah bertakwalah semampumu. Selama masih hidup, berarti masih mampu.
Alumni psikologi UI ini pernah menjalani profesi sebagai penjual buku saat SMA. Kemudian menjadi guru les privat, bimbel, dan penjaga perpustakaan waktu kuliah. Setelah lulus kuliah, menjadi guru BK dan muatan lokal di SMA ia lakoni. Pernah menjadi pegawai bank selama 13 tahun, saat ini Jirfani menjalani profesi baru sebagai bapak-bapak sotoy. Demikian ungkapnya saat ditanya tentang profesinya.
Totalitas Jirfani dalam menjalani profesinya tidak tanggung-tanggung. Atas kesungguhannya, Jirfani berhasil prestasi berikut:
- Tahun 2019 bersama tim menjadi juara 1 Mandiri Syariah Innovation Award 2019
- Tahun 2021, bersama tim menjadi juara 1 BSI Innovation Award 2021.
Pencapaian ini sangat berkesan bagi Jirfani karena bisa ikut lomba dan menang dengan saingan sebanyak 20 ribuan pegawai.
Karir Jirfani di Dunia Kepenulisan
Saat duduk di kelas 6 SD, Jirfani muda pernah mencoba menulis novel. Namun ia merasa capek lantaran menulisnya pakai pulpen. Setelah lulus kuliah ketika di kantor, sekitar 2010 hingga 2011 Jirfani sering menyebarkan cerpen karyanya ke seluruh warga kantor. "Seneng aja gitu", ungkapnya saat menceritakan pengalamannya menyebar cerpen ini.
Jirfani mulai merasa bahwa menulis adalah passion-nya sejak mulai ikut menulis di buku. Lebih tepatnya sejak ia sadar untuk percaya mengejar sesuatu yang tidak harus sama dengan keinginan orang lain. Jirfani mengungkapkan bahwa selama 30 tahun lebih ia hidup, ia pernah merasa bahwa ia itu cuma hidup demi memuaskan dan menyenangkan orang lain. Banyak prestasi yang diraih, lumayan sering mendapat ranking, banyak ikut kegiatan ini itu, tetapi ia tidak merasakan rasa nyaman yang sempurna. Tetap ada rasa senang saat menjalani kegiatannya, namun seperti ada rasa bahwa ia melakukannya bukan karena keinginan sendiri. Hingga saat sang kakak, Lathifah Barkah, mengajaknya ikut menulis untuk buku antologi berjudul Riba Raib Terbitlah Rida pada tahun 2020, Jirfani seperti menemukan bahwa menulis adalah sesuatu yang gue banget.
Setelah menulis buku antologi pertamanya, enam bulan berikutnya Jirfani berhasil menerbitkan buku pertamanya berjudul Aku Mau Kamu Tahu Aku Marah (AMKTAM). Di dalam AMKTAM itu dicerita tentang kesakitan si Jamal Irfani selama hidup. Di-bully, membenci hidup, dan berharap ketabrak kereta hampir tiap hari. Lantas, terselamatkan karena beberapa hal: istri, anak, dan tulisan berdarah. Ya, bagi Jirfani, ini merupakan coping mechanism-nya.
Buku Aku Mau Kamu Tahu Aku Marah karya Jamal Irfani (sumber: https://www.jirfani.com/p/tentang-saya.html)
Membangun Sobatnulis
Saat ditanya tentang prestasi terbaik di bidang menulis, Jirfani menjawab mendirikan dan membangun Komunitas Sobatnulis. Bagi Jirfani ini adalah prestasi yang paling membuat dirnya bangga. Jirfani memandang dirinya sebagai orang yang tidak mengerti tentang tulis-menulis. Namun malah nekat bikin komunitas. Orang yang sungguh aneh. Tidak berilmu malah menghimpun orang Begitu penilaiannya terhadap dirinya. Lebih aneh lagi menurutnya, Komunitas Sobatnulis ternyata banyak pesertanya. Menurutnya, hidup ini memang absurd.
Latar belakang Jirfani membangun Sobatnulis adalah rasa kecewa. Sejak 2021, Jirfani sering ikut kelas menulis. Output kelasnya biasanya berupa komunitas. Sayangnya, kelas dan komunitas ini terasa begitu eksklusif menurutnya. Mereka yang udah ngerti, ngobrol aja sama yang udah ngerti. Bahasannya pun susah. Roaming buat newbie bagi dirinya kala itu. Situasi ini membuat Jirfani berpikir untuk membuat komunitas yang mungkin bisa membantu anak-anak baru, newbie, dan amatiran yang belum banyak paham tentang menulis. Ia tidak mau banyak orang mengalami hal yang dulu ia alami. Ingin bertanya, malu. Tidak bertanya, malah tidak berkembang wawasannya. Sobatnulis pada awal berdirinya memang ditujukan untuk pendatang baru di dunia kepenulisan.
Bergabung dalam Kepengurusan Komunitas One Day One Post (ODOP)
Saat semangat menulis kian melejit, Jirfani ingin punya wadah dan bergabung dalam sebuah komunitas.
Awalnya tertarik dengan event yang diadakan ODOP pada tahun 2022. Sayangnya telat daftar sehingga niat bergabung dengan ODOP tahun gagal.
Pada tahun 2023, Jirfani kembali mencoba ikut Ramadan Writing Challenge (RWC)-nya ODOP. Menurutnya ikut dengan ikut RWC info Open Recruitment (Oprec) akan lebih deras diterima dan ternyata terbukti benar. Sayangnya Jirfani mengaku membuat kerusuhan saat RWC 2023. Lalu, berlanjut dengan ikut Oprec 2023 dan terpilih sebagai peserta terbaik di grup kecil. Setelahnya bergabung jadi member ODOP.
Sekarang di 2024, Jirfani menjad koordinator ONB (ODOP Nulis Buku). Bukan karena memilih, tetapi posisi lowong yang ada hanya koordinator ONB dan OTM (ODOP Tembus Media). Namun karena merasa tidak menguasai tentang media, Jirfani tidak berani mengambil posisi koordinator OTM.
Wah, perjalanan seorang Jamal Irfani menemukan passion-nya sebagai penulis penuh lika-liku juga ya. Semoga semakin bahagia di dunia kepenulisan ya kak Jirfani.
Akhirnya, bisa baca biografinya Bang Jamal. Ternyata kegemarannya menulis cerita fiksi udah dimulai sejak kelas 6 SD ya
BalasHapusBetul, kak. Saya juga baru tahu setelah wawancara kemarin.
HapusTerima kasih banyak, Kak sudah berkenan menulis tentang saya.
BalasHapusSemoga ada sedikit manfaat dari apa yang dituliskan.
Sama-sama kak. Terima kasih telah berkenan diwawancarai. 🙏
Hapus